Wednesday, February 29, 2012 | 5:36 PM | 0 sunflower(s)
Helloo blogger!Hari ini tuh... sesuatu banget. Ada satu kejadian yang bener-bener mendalam buat aku. Well, read this slowly and carefully. It comes from the deepest of my heart.
Jadi tadi pas pelajaran Agama Islam kita dibagi menjadi 2 kelompok. Aku masuk kelompok 2, dimana kita membahas tentang dosa besar terhadap keluarga dan pemenuhan seksual. Setelah diskusi, kita maju buat presentasi. Sampai pada sesi tanya jawab, ada temenku yang bertanya "Bagaimana kalau seorang anak menitipkan orang tuanya (yang sudah lansia) ke panti jompo karna sibuk dengan pekerjaannya?"
Temen sekelompokku menjawab: "Ya lebih baik menyewa suster atau siapa lah untuk menjaga mereka dirumah."
Trus temen aku nanya lagi, "Bedanya apa menyewa suster sama ditaro di panti jompo?"
Oke, gini aja ya dari sulu aku paling heran sama orang yang dengan teganya menelantarkan orang tuanya ketika sudah lanjut usia. I mean.. hey! That's your mother! That's your father! They were a couple of angels that is sent by God to us, to take care of us, to do everything to us! Gimana bisa kita balas dengan perbuatan macam itu? Itu sama aja dengan air susu dibalas dengan air tuba.
Dan aku, dengan tegas menjawab, "Setidaknya kalo kita menyewa perawat dirumah kita kan masih bisa mengecek sendiri bagaimana keadaan orangtua kita. Kalo di panti jompo kan belum tentu kita ingat untuk mengunjungi mereka."
Dan dia bertanya (lagi), "Nah, gimana kalo dia itu terlalu sibuk. Misalnya pergi pagi pulang malem, jadi kan sama aja gak bisa ketemu sama orangtuanya? Trus juga kalo misal sering dinas keluar kota?"
Honestly, I feel like my eyes were teary. Tapi aku masih bisa menjawab, dan aku jawab, "Setidaknya kita masih bisa menelpon mereka"
And (still) she ask again and again, "Loh kalo ditaro di panti jompo kan juag bisa ditelpon?"
With teary eyes, I said, "Setidaknya mereka tidak merasa dibuang! Kalo kita menitipkan mereka di panti jompo, pasti mereka akan merasa terbuang dan berfikir 'Saya cuma jadi beban buat anak saya'. Orangtua kita itu gak pernah mau nyusahin kita, mereka pasti akan mengerti keadaan kita. Dengan menelponnya aja pasti udah membuat mereka senang dan merasa kalo kita peduli sama mereka."
Ditengah-tengah jawabanku (yang belum selesai) tiba-tiba mata udah kerasa panas banget. I was crying. Crying and crying. Remembering all my parents had done for me, remembering all I had done for them. Dan nyatanya, aku belum bisa melakukan sesuatu yang berarti buat mereka. Sebenernya agak malu sih, nangis didepan kelas dimana semua temen sekelas ngeliatin. Tapi sumpah bener-bener gabisa nahan tangis dan bahkan aku sampe nangis sesenggukkan gitu di bahunya Iif .__. (so sweet banget ya)
I'll haven't do someting worth for my parents. But surely, someday I'll do. Semua tujuan hidupku selama ini hanya dan hanya aku dedikasikan untuk membanggakan kedua orangtuaku, dengan caraku sendiri tentunya. I really want that someday, my mom will proudly say "I love my daughter, she's the only daughter of mine, she's the greatest daughter in the world and I'm proud of her just the way she is."
So, pesanku : Jangan sia-siakan orantua kalian, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Kita gak akan pernah tau kapan ajal akan menjemput mereka. Aku punya beberapa teman yang sudah kehilangan ayah atau ibunya, maka dari itu syukurilah kalau memang orangtua kalian masih lengkap. Itu merupakan karunia paling berharga dari Allah SWT.
Labels: my diaries, School-life
BACK TO TOP