Monday, September 7, 2015 | 3:33 PM | 0 sunflower(s)
Halo halo semua, setelah menyelesaikan hutang postingan
tentang IGTF kemarin akhirnya aku mendapatkan inspirasi untuk topik tulisan
selanjutnya haha. Mumpung belum terhadang oleh tugas kuliah juga nih (udah ada
sih sebenernya huhu).
Tulisan ini sepenuhnya berdasarkan pengalaman pribadi selama
setahun lebih ini keluar-masuk berbagai grup Line/BBM/WA. Dan tulisan ini amat
sangat ga penting sebenernya. -____-
Di jaman milenium gini, rata-rata setiap orang pasti punya
smartphone (biarpun harus ngutang lol). Smartphone yang kita tau persis dengan
segala fiturnya yang memang smart abis pelan-pelan mulai membuat gaya
berkomunikasi kita berubah. Semua lewat social media. Bahkan untuk telpon pun
udah bisa lewat socmed.
Aku sendiri sebagai pengguna baru smartphone (baru sekitar
1.5 tahun lah) merasakan bangetbanget perubahannya. Aku baru pake smartphone
sekitar awal semester 2. Waktu awal semester 1 di TPB, yang namanya info-info
kelas itu semuanya di-share lewat sms. Buat kalian maba-maba yang sekarang
merasakan jarkoman lewat grup Line, asal tau aja ya dulu sebelum jaman Line etc
booming yang namanya jarkom itu ya lewat sms (at least di kampus aku). Jadi di kelas ada seseorang yang
bertugas buat memberitahukan segala macam info penting alias ngejarkom ke
seluruh anak kelas, dimana satu kelas TPB itu ada sekitar 120 anak. Could you imagine how much charge they have to spend kalo gaada bonus SMS untuk lain operator.
Pokoknya PJ jarkom itu ibarat malaikat banget, mereka rela pulsa mereka habis
demi meneruskan info ke anak-anak kelas. (halah lebay)
Oke, pindah ke era masa kini. Setelah hampir 100% manusia di
muka bumi ini memiliki smartphone, akhirnya bermunculan lah grup-grup yang
dulunya lebih eksis ada di fb. Grup angkatan, grup organisasi, grup
kepanitiaan, grup alumni SMA, grup alumni SMP, grup alumni SD, grup alumni TK,
yah banyak lagi deh. Tujuan utamanya bukan Cuma untuk sekedar penyampaian info,
tapi juga untuk makin mendekatkan hubungan antar anggotanya.
Atau justru menjauhkan.
Lucunya (atau kesalnya ya) kadangkala kita menemukan notif
bejibun gara-gara grup rame banget, dan topik obrolannya seringkali ga penting.
I’m okay with this kind of thing, tapi terkadang ada beberapa orang yang
terlalu sensitif dan merasa terganggu sampai akhirnya left group. Left group. LEFT
GROUP!
(Sengaja diulang-ulang biar agak dramatis dikit. #ga)
Kalo menurut hal yang ngeselin itu ketika grup rame dengan
omongan ga penting, tapi ketika kita muncul dan nanya sesuatu dan penting dan
gaada yang jawab. Krik. Tiba-tiba hening, gaada yang muncul. Lebih kmprt kalo
ada yang muncul setelah kita nanya, tapi dia ga jawab pertanyaan kita. Dan
setelah itu grup kembali rame dengan obrolan ga penting. You know what I mean,
exactly.
Selanjutnya, istilah yang kemudian menjadi populer ialah
sider alias silent reader. Dulu aku taunya silent reader ini yang kalo baca
blog trus ga meninggalkan komen haha. But since Line etc has “read by” feature,
istilah ini pun mulai mewabah. No judge lah, silent reader pasti punya alasan
tersendiri. Because sometimes aku juga jadi silent reader hahahahahah. Silent
reader itu ga bales belum tentu karna mereka ga peduli loh (in group case).
Coba bayangin, misalnya grup lagi rame banget ama omongan ga penting. Kalian mau
nimbrung pun pasti bingung kan, ini ngomongin apaan. We dont even know what
they’re talking about. Trus tiba-tiba ada yang nanya, kalian pengen respon tapi
gatau juga jawabannya apa sementara suasana grup lagi gitu. Yah akhirnya diam
aja. Sometimes silence is the best answer, bro. #halah
Ada juga orang yang merasa lebih baik jadi silent reader
karna keseringan dicuekin. Daripada dicuekin mending cuekin balik lah ya.
#gagitu
Kalo aku sendiri sih di grup lebih suka muncul seperlunya
aja lol. Kalo ada yang nanya dan tahu jawabannya dan yang lain gaada yang
respon, yaudah direspon aja. Kalo lagi rame dan gatau topiknya apa, yaudah jadi
pengamat aja. Bukan silent reader ya, tapi silent watcher. (?) Kaya ada yang
di-watch ajalah..
Yaudahlah ini udah bingung mau ngomong apalagi daripada
ngalor ngidul ga jelas. Intinya, setiap teknologi itu dibuat supaya bermanfaat.
Socmed ada dengan tujuan untuk memperudah komunikasi, bukan malah sebaliknya.
Dan satu lagi, bukan karna ada socmed trus fungsi SMS dan telpon jadi tergeser
loh ya. Inget, ga setiap orang itu selalu punya: 1) paket internet; dan 2)
jaringan. Yosh, sekian dan seeya!
Labels: my diaries, my opinion
BACK TO TOP