Monday, May 9, 2016 | 7:14 PM | 0 sunflower(s)
Aloha!
Akhirnya setelah sekian banyak
menulis draft (yang masih belum terselesaikan), aku memutuskan untuk melakukan
comeback (halah, gaya) ke blog ini lewat tulisan ini. Biasa deh, mudah memulai tulisan
tapi sulit mengakhirinya. Pantesan susah move on. (Lah, malah curhat.)
Anyway, I’m trying to change my
writing style jadi ya harap maklum kalo masih labil. Namanya juga blogger
amatir, selalu dan selalu mencari gaya menulis yang pas. :’)
Selama hari Kamis dan Jumat
kemarin aku pergi ke Garut. Kalau ditanya asyik apa enggak… duh jadi bingung.
Because actually I wanna go home so badly. Maklum anak rantauan, dan my battery
of life udah mulai low. Kebanyakan galau sih. :’) Tapi apa daya, dua mata
kuliah yang aku ambil semester ini mewajibkan untuk fieldtrip dan dipilih lah
tanggal tersebut. K*mpret emang, mahal pula biayanya. Tapi mau gimana lagi,
daripada ga lulus di matkul tersebut kan.
Maka berangkatlah kami ke Garut.
Awalnya, (katanya) kami disuruh berkumpul hari Rabu pukul 23.30 di ATM Center.
Kosan aku tutup gerbang pukul 23.00, sementara dari kosan menuju lokasi
hanya butuh 10 menit. Itupun kalo ngesot kesananya. Masih lama banget kan sisa
waktunya? Yaudah, akhirnya aku numpang di kosan teman dan kami berangkat ke
lokasi pukul 23.30 (because I know that Indonesian people would never make it
on time).
Sesampainya disana, ternyata
masih sepi. Dan bis belum keliatan batang bokongnya sama sekali. Kemudian aku
cengo. Bete? Banget. Kemudian kami duduk di dalam Yellow Corner, bareng
anak-anak AGH lain. Lalu satu persatu manusia pun mulai berdatangan, tapi bis
masih belum ada tanda-tanda keberadaannya. -____-
Katanya (lagi), kami akan
berangkat pukul 01.00. Tapi faktanya, kami berangkat menuju Garut pukul 02.30.
Buset emang ngaretnya. Kesel maksimal sama travel agentnya, kesel juga ama
panitianya yang milih travel agent-nya, tapi kemudian jadi kesel sama diri
sendiri kenapa harus ambil matkul tersebut. #halah
Sebelum kita akhirnya cus
berangkat, mas-mas travel agent bilang kemungkinan sampai di Garut pukul 08.00.
Kebetulan aku duduk di sebelah teman yang asli dari Garut, yang mana sontak
berkata “Hah, mana ada. Inimah paling cepet sampai jam 12.00. Belum kalo
macet.”
Daripada pusing mikirin hal
begituan, aku mah milih tidur aja (karena emang ngantuk juga sih…). What I
could remember is, before I went to sleep, that mas TA (travel agent) said
“Tidur aja, ntar bangun-bangun juga udah sampai Garut.”. Then I woke up at 5 AM, opened the curtains
and then APAAN INI MASIH DI BEKASIII. Duh iya ga mungkin juga udah sampai
Garut, tapi masa masih di Bekasi. Mana macet sampai ga gerak gitu
kendaraan. Udah macet, pemandangan kanan
kiri cuma pertokoan dan mall yang belum buka. Haduh.
Akhirnya sekitar pukul 07.00,
kami berhenti di Rest Area Karawang (gatau nama tolnya apaan, pokoknya di
Karawang aja tuh daerahnya). Buat yang mau buang air dikasih waktu 15 menit,
katanya. Ya aku mah males ya, 15 menit
mah habis cuma buat antri. Toh belum kebelet juga sebenarnya. Mending di bis
aja menata wajah yang udah ga keruan bentuknya, sekalian menata hati yang
tercecer di jalan. (APAAN DAH)
Sehabis selesai bener-benerin
jilbab, gak lama si mas TA masuk dan bilang kita sarapan disana. Yowes, turun.
Baru juga datang, eh pas banget makanannya selesai disiapkan. Rejeki anak laper
shalehah emang. :’) Selesai makan, aku pun ke toilet. Buang air kecil doang,
sampai akhirnya melihat muka di cermin toilet and I was looking so awful. -_-
Berhubung antrian makan masih panjang, aku segera ambil alat-alat mandi dan
bedak dkk di bis. Gak mandi sih, tapi lumayan lah cuci muka gosok gigi dll jadi
ga terlalu kucel kaya anak jalanan. Ya meskipun anak jalanan yang ada di
ReCeTeI ga kucel kaya aku sih.
Sekitar jam 8, aku kembali ke bis
dan gak lama kemudian kami melanjutkan perjalanan. I couldn’t tell you the
detail because I was like tidur-kebangun-tidur lagi-kebangun lagi. Tapi
sedihnya, tiap kebangun dan buka tirai teteup aja belum sampai Garut. :’)
Satu jam, dua jam, tiga jam,
empat jam, masih ae belum sampai Garut. Lelah, pegal, laper, bahkan kening aku sampai
benjol gara-gara kejedut besi jendela bis (jangan tanya kenapa bisa). Udah
masuk dzuhur, tapi belum juga sampai. Dan lagi-lagi terkena macet. Amit. Iyasih
pas liburan panjang gini. Kemudian akhirnya.. duh tiba-tiba ingatanku menguap.
Gatau deh jam berapa tapi kayaknya sih lewat ashar udahan, akhirnya kami sampai
di Garut (finally!). Dan setelah masih mengalami macet yang naudzubillah,
akhirnya kami berhenti di mushola (atau masjid ya?) yang ada toko oleh-olehnya
gitu. Eh atau itu toko oleh-oleh yang ada musholanya ya… yah terserah deh.
Selesai sholat, akhirnya kami
dikasih makan. Makan siang. At 5 PM. Bahkan cacing-cacing di perut yang berdemo
udah pada jatuh tergelepar saking terlalu lama ga dikasih makan. Selesai makan,
bis pun kembali melaju menuju penginapan. FYI, harusnya kami hari itu ke gunung
Papandayan untuk cari responden; kalau ga macet. Berhubung terkena macet,
yakali jam segitu mau ke Papandayan,akhirnya kami ke penginapan. Still struggling
with that shitty traffic jam, akirnya sampai juga di penginapan sekitar pukul
18.30. Tadinya agak khawatir penginapannya ecek-ecek sih, tapi ternyata bagus.
Ada AC, ada air hangat buat mandi, ada tv juga, duh bahagia. Maklum anak kos
gapernah nonton tv. :’))
Duh lelah juga ternyata udah lama
ga nulis. Btw, sehabis itu masih ada beberapa kejadian sih tapi hmm gausah lah
ya tangan dan pikiran hamba sudah tak sanggup lagi merangkai kata-kata. :’) See
you on the next post about the real trip… kapan ya? Kapan-kapan deh. #plak
Salam dari wisma PKPN. :))
Ciao!!!
Labels: fieldtrip, Garut, my diaries
BACK TO TOP